Senin, 29 Juli 2013

Teknik Penulisan Makalah




A.       TEKNIK PENULISAN MAKALAH SECARA LENGKAP
 kemukakan sebelumnya,penulisan makalah harus benar-benar memperhatikan karakteristik,cirri, dan syarat makalah.Sebelum membicarakan praktik penulisan makalah secara mendetail,penulis perlu mengemukakan beberapa acuan teknis umum penulisan makalah sebagai berikut.
1.      Teknik Pengetikan
Makalah ditulis dengan menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran kuarto atau A4.Pengetikan makalah perlu mengikuti aturan0aturan berikut ini.
a.       Ditik dengan menggunakan tipe huruf Times New Roman,Tahoma,Arial, atau yang lainnya ukuran 10-12 pt dengan menggunakan computer
b.      Jarak antar baris satu dengan baris berikutnya pada isi bab adalah dua spasi.Jarak pengetikan dua spasi iniberlaku pula bagi jarak penulisan daftar isi, kata pengantar, daftar table, daftar gambar, dan daftar lampiran.Jarak pengetikan untuk abstrak adalah 1 spasi.
c.       Batas  tepi kanan dan tapi atas kurang lebih 4 cm,dan batas tepi kiri dan tepi bawah kurang lebih 3 cm
d.      Alinea baru ditulis setelah gagasan pembicara beralih dari apa yang dibicarakan pada alinea sebelumnya.Pengetikan alinea baru dimulai debngan awal kalimat yang ditik menjorok masuk ke dalam sebanyak enam pikulan tik dari tepi kiri atau satu tab computer.
e.       Halaman baru dippergunakan untuk: Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran, Judul Tiap Bab,Daftar Pustaka, dan Lampiran.Kpela bagian-bagian yang tersebut itu ditik seluruhnya dengan huruf besar tanpa titik penutup dan tanpa garis bawah. Bila kepalabagian yang tersebut itu panjang, ditik dua baris barjarak satu spasi tanpa diakhiri titik. Kepala bagian yang tersebut itu ditik simetris di tengah-tengah berjarak 4 cm dari pinggir atas kertas.
f.       Subbab dan sub dari subbab ditik dengan huruf besar pada awal kata tanpa titik penutup dan tanpa garis baawah. Bila subbab atau sub dari subbab tersebut panjang,ditik dua baris, berjarak satu spasi.
g.      Nomor-nomor untuk halaman awal sebelum BAB I ditulis dengan angka romawi kecil (misalnya :i, ii, iii, iv,dst .)di bawah halaman bagian tengah berjarak dua spasi dari teks. Halaman I dimulai dari kata pengantar.
h.      Nomor halaman bagian isi ditulis dengan angka Arab 91, 2, 3, 4,dst.)pada sudut kanan ats. Apabila suatu halaman dimulai bab baru, nomor halaman tersebut di tempatkan di bagian bawah halaman di tengah-tengah barjarak dua spasi dari teks. Penomoran halaman dimulai dari BAB I dari Pendahuluan.
i.        Memotong kata pada akhir baris tidak boleh suku kata yang terdiri atas satu huruf, seperti :melukai-i,a-pabila, dsb.
j.        Cara penomoran dapat menggunakan salah satu cara dari dua cara berikut ini.

Cara pertama
BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah
B.        Rumusan Masalah
1.
2.
            a.
            b.
                        1)
                        2)
                                   
a)
                                    b)
(1)
                                                (2)
                                                            (a)
                                                            (b)
Cara Kedua:
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1                                  Latar Belakang Masalah
1.2                                  Rumusan Msalah
1.2.1
1.2.2
      1.2.1.1
1.2.1.2 dst.
Dlam suatu makalah cara penomoran ini harus digunakan secara konsisten, tidak boleh dicamppuradukan. Kedua cara tersebut mengandung kelemahan. Kelemahan cara pertama ialah memungkinkan terjadi
kesalahan penomoran yang sama dalam bab yang sama. Kelemahancara yang kedua ialah akan mengambil ruang yang banyak,sehingga memungkinkan sempitnya tempat untuk menuliskan uraian,
k.            Kata depan di,ke,dan dari  ditik terpisah dari kata yang mengikutinya,kecuali di dalam gabungan kata yang sudah di anggap sebagai kata,seperti kepala dan daripada
l.              Partikel lah,kah,tah,ditik serangkai dengan kata yang mendahului. Misalnya apakah,bacalah,adalah, dsb.
m.          Partikel pun ditik terpisah dari kata yang mendahului. Misalnya penulis pun,satu pun,dsb. Kelompok kata berikut, yang sudah dianggap padu ditik serangkaii,seperti adapun,andapun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, walaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun.
n.               Partikel per yang bararti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian-bagian kalimat yang mendampinginya. Misalnya:pupuk yang diberikan berjumlah 50 gram per lubang

2.               Cara menulis angka
Cara menulis angka dalam suatu kalimat adalah sebagai berikut.
a.       Angka-angka yang kurang dari sepuluh ditulis penuh dengan huruf.
b.      Angka-angka mulai 10 ke atas ditilis dengan angka Arab.
Contoh: Dari 20 karung yang berisi mangga,yang akan di angkut ke dalam mobil hanya 13 karung mangga.
c.       Untuk symbol matematika, kimia, satatistika, dsb. Ditulis biasa dengan angka Arab.
d.      Perseen, tanggal, nomor rumah, nomor telepon, jumlah uang, angka decimal, dan angka yang disertai oleh singkatan ditulis dengan angka Arab
e.       Angka romawi besar (I,II,III,dsb)dipaai untuk nomor bab.
f.       Diusahakan jangan memulai suatu kalimat dengan angka,kalaulah terpaksa tulislah penuh dengan huruf.
3.               Cara Menulis Singkatan
Penulisan singkatan mengikuti aturan sebagai berikut.
a.       Untuk penulisan pertama kali suatu nama harus ditulis lengkap dan diikuti dengan singkatan resminya dalam kurung.contoh: Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah……..
b.      Untuk penulisan berikutnya penulisan resmi yang ada dalam kurung dapat digunakan tanpa perlu menuliskan kepanjangannya.contoh: SLB adalah sekolah yang menampung……
c.       Tidak boleh menggunakan singkatan yang tidak lazim,seperti:utk, yg, tlh, dsb. Tetapi bila singkatan tersebut lazim digunakan, seperti dsb, dst, dll, dan nama macam-macam ukuran seperi km, m, kg, itu diperbolehkan.
d.      Tidak boleh menggunakan singkatan yang tidak resmi
B.              PRAKTIS MENULIS MAKALAH
Untuk memberikan pemahaman secara mendalamtentang teknik penulisan makalah, pada subbab ini akan dijelaskan teknik penulis makalah secara ringkas dan jelas berdasarkan sistematika yang telah ditetapkan.

1.               Lembar Judul
Lembar judul merupakan bagian muka sebuah makalah. Oleh karena itu bagian ini memegang peranan penting dalam sebuah makalah. Makalah yang baik dapat dinilai secara sepintas melalui lembar judul ini.
Lembar judul harus memuat beberapa informasi sebagai barikut.
  1. Judul Makalah
Judul makalah merupakan hal paling penting dalam bagian ini. Judul makalah selain harus jelas dan ringkas, judul makalah juga harus menarik dan mampu menggambarkan keseluruhan isi makalah.judul tidak harus berupa kalimat tetapi bisa berupa klausa atau frase. Jika judul belum bisa memberikan gambaran yang jelas, penulis makalah dpat mencantumkan anak judul yang berfungsi intuk melengkapi/ menjelaskan judul makalah yang dibuat.
Judul makalah pada bagian lembar judul ini (etiket)dirulis dengan menggunakan huruf capital seluruhnya, sedangkan anak judul ditulis dengan menggunakan huruf capital pada setiap awal kata kecuali kata sambung (kata tugas). Besar huruf untuk judul makalah bisa bervariasiantara 12 pt sampai 18 pt (komputer) bargantung pada panjang judul dengan menggunakan jenis huruf standar (Time New Roman, Arial, atau Tahoma). Besarnya huruf untuk anak judul adalah 12 pt. judul makalah dan anak judul dapat ditik dengan menggunakan huruf tebal (bold).
Contoh:
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(Kajian Teoritis  dan Aplikasinya dalam Pembelajaran)

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

  1. Jenis Karya Tulis Ilmiah
Bagian ini hanya memuat jenis karya ilmiah yang disusun yakni “MAKALAH”. Kata makalah ditulis seluruhnya dengan meggunakan huruf capital dengan besarhuruf 12 pt.
c.    Tujuan penyusunan Makalah
Tujuan penyusunan karya tulis ilmiah harus di cantumkan secara jelas.bagian tujuan di tulis dengan menggunakan huruf capital pada tiap awal kata kecuali kata tugas. Besarnya huruf yang digunakan adalah 12 pt.
Contoh:
Disusun untuk Memenuhu Salah Satu Tugas Mata Kuliah Penelitian Pendidikan
  1. Logo
Logo yang di cantumkan dalam lembar judul sebaiknya adalah logo lembaga pendidikan tempat menulis makalah menimba ilmu. Besarnya logo ini disesuaikan dengan proporsi lembar judul secara keseluruhan dan diletakan dalam posisi simetris
  1. Identitas Penulis
Identitas penulis dicantumkan secara jelas bak nama maupun nomor induk/pokok penulis. Identitas penulis diawali kata oleh tanpa titik dua jika penulisnya hanya satu orang dan dengan titik dua jika lebih dari dua orang. Kata oleh pada bagian ini tidak diawali dengan kata disusun sebelumnya. Identitas penulis ditik dlm posisi simetris.




Contoh:
                                    Oleh:
            Gadis Mutiarni Dewi Mustopa
            Nurul Fatimah
            Rina Tarinah


  1. Lembaga penulis
Lembaga tempat penulis berada ditulis secara lengkap mulai dari program studi/jurusan, fakultas, dan nama universitas/ sekolah tinggi. Seluruh nama lembaga ditulis dengan menggunakan huruf capital dengan besar huruf proporsional dan boleh diitik tebaldalm posisi simetris.
Contoh:
            PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVSERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
  1. Tahun Penulisan
Tahun penulisan yang dicantumkan bukanlah berupa tahun takwin melainkan tahun sejati.
Besarnya angka pada tahun penulisan ssesuaikan dengan besarnya huruf pada nama
lembaga. Tahun boleh dirik tebal dan di letakkan pada posisi simetris.

2.                     Halaman Judul
Halaman judul secara utuh sama dengan lembar judul.
3.                     Lembar penerimaan/ pengesahan
Lembar penerimaan/ pengesahan sangat penting bagi sebuah makalah. Lembar ini berfungsi sebagai legalitas makalah baik sebagai bukti bahwa makalah telah diserahkan mauun makalah telah dinilai olh dosen yang bersangkutansebaiknya membubuhkan tanda tangan sebagai bukti bahwa makalah yang di susun mahasiswa telah benar- benar diterima serta membubuhkan nilai makalah.
Isi limbar penerimaan cukup sederhana . isinya hanya meliputi tulisan lembar pengesahan penerimaan pada bagian atas halaman yang ditulis simetris dan dengan ditebalkan denagn ukuran huruf 12 pt. selain itu pada bagian ini yerdapat kata-kata, titih mangsa, tempat tanda arngan dosen ,dan nama jelas dosen.
LEMBAR PENGESAHAN/ PENERIMAAN


Makalah ini diterima pada hari…………………………tanggal………..

Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dra.Hj.Etty


4.               Kata Pengantar
Kata pengantar adalah bsgisn makalah yang berfungsi mengantarkan pembaca pada permasalahan yang akan dibaca dalam sebuah makalah. Isi kata pengantar yang utama bukan ucapan terimakasih melainkan uraian tentang gambaran isi singkat makalah. Jadi, bagian ini berisi uraian singkat sis makalah dan jika perlu ditambah dengan ucapan terima kasih dan harapan. Secara umum kata pengantar dapat berisi hal-hal sebagai berikut.
a.                      Ungkapan rasa syukur penulis
b.Idntitas makalah (judul)dan tujuan penulisan yang tercantum dalam lembar judul ).
c. Uraian singkat isi makalah.
d.   Ucapan terima kasih.
e.                       Harapan penulis.
f.                       Tempat, tanggal, dan Identitas penulis.
Kata pengantar ditulis dengan menggunakan huruf standar dengan besarnya huruf 12 pt dalam format 2 spasi. Kata pengantar di beri nomor halaman (i) pada bagian tengah bawah baerjarak 2 cm dari teks paling bawah. Khususnya untuk penulis tempat dan tanggal diletakkan pada  posisi kanan kertas dan identitas penulis di samping kiri kertas dalam posisis sejajar.
5.      Daftar Isi
Daftar isi merupakan bagian makalah yang berfungsi sebagai media informasi isi makalah dan nomor halaman dimana informasi itu berada. Bagian ini sangat penting terutama bagi para pembaca yang tidak banyak memiliki waktu untuk membaca keseluruhan isi makalah.
Dalam penyusunannya, daftar isi harus mencantumkan seluruh bagian makalah beserta nomor halaman setiap halaman dari bagian tersebut. Jadi, bagian makalah yang tidak memiliki nomor halaman tidak perlu ditulis dalam daftar isi misalnya lembar judul, halaman judul, dan lembar pengesahan. Antara bagian makalah dengan nomor halamannya dapat diberi tanda titik memenjang untuk memudahkan pembaca. Jika memungkinkan tanda titik tidak diperlukan.
Daftar isi diberi nomor halaman dengan menggunakan angka romawi kecil sejalan dengan urutan dari kata pengantar pada tengah bawah kertass dengan jarak 2 cm dari teks paling bawah (format margin bottom page 2 cm).
6.      Daftar Tabel/Gambar/Lampiran
Bagian ini hanya mencantumkqn nomor table/gambar/lampiran,judul dan halaman di mana table/gambar/itu berada.

Contoh:
DAFTAR GAMBAR

No.         Judul Tabel                                          halaman
3.2          Model-model PTK                              17
Sebagai tambahan perlu juga dikatahui bahwa nomor table/gambar memiliki makna angka depan menunjukkan bab dan angka belakang menunjukan urutan table/gambar pada bab tersebut
(misalnya 3.2 artinya table ini ada pada BAB III dan merupakan table kedua pada bab tersebut). Untuk nomor lampiran diurutkan sebagaimana layaknya urutan angka arab dari nomor 1 dan seterusnya.



7.   Daftar Simbol/Singkatan
Bagian ini mencantumkan seluruh symbol yang terdapat dalam makalah beserta artinya. Daftar singkatan berisi seluruh singkatan khusus yang digunakan alam makalah beserta kepanjangannya dan tidak erlu dicantumkan nomor halamannya.
8.   Bab I Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi empat subbab yang dapat diurakan sebagai berikut.
a.    Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah pada dasarnya menyajikan masalah-masalah yang mendorong penulisan makalah dan alasan mengapa masalah terseut penting di bahas penuli. Oleh sebab itu, latar belakang masalah berisi uraian tentang masalah yang dihadapi penulis dan argumentasi yang mendorong pentingnya penulisan makalah. Dengan demikian bagian ini berisi:
(1)               Masalah yang dihadapi saat ini sebagai bentuk kesenjangan antara harapan teoritis dan kenyataan praktis di lapangan;
(2)               Alasan penting penyelesaian masalah tersebut;
(3)               Alternative yang diberikan untuk menyelesaikan masalah tersebut;
(4)               Di samping itu, perlu pula di uraikan secara jelas tentang kedudukan masalah yang dibahas di wilayah bidang studi yang ditekuni oleh penulis.
Untuk mampu merumuskan masalah latar belakang masalah secar runtut, jelas, dan tajam, penulis dituntut untuk mmpu membaca dan memeknai gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu pengetahuan dan wawasan penulis mengenai teori-teori yang terkait, mutlak harus benar-benar dikuasai shingga penulis akan mampu memehami pentingnya penyelesaian masalah serta mampu menentukan solusi yang tepat guna mengatasi masalah tersebut.
Latar belakang masalah disusun dengan komposisi imum-khusus atau dengan format piramida terbalik. Artinya,masalah yang disusun harus dari masalah yang umum hingga masalah yang khusus yang akan dibahas dan dipecahkan.
Dengan demikian, latar belakang masalah pada prinsipnya dapat disajikan atas uraian-uraian masalah umum sebagai hasil identifikasi maslah kmudian diikuti oleh uraian-uraian masalah yang lebih khusus sebagai bentuk penbatasan masalah. Pola penyusunan ini selain akan mempertajam masalah yanga akan dibahas juga akan mempermudah penulis dalan menentukan alternative pemecahan masalah.
a.       Rumusan Masalah
Bagian ini berisi pertanyaan yang akan dibahas/dijawab dalam makalah.jumlah rumusan mamasalah harus sesuai dengan jumlah tujuan,jumlah masalah yang dibahas pada babII, dan jumlah simpulan yang dikemukakan/
b.      Tujuan Makalah
Bagian ini berisi tujuan yang ingin dicapai setelah penyusunan makalah. Karena tujuan makalah merupakan bagiab isi makalah, tujuan makalah yang tercantum di sini bukanlah tujuan seperti yang tercantum pada lembar judul dan kata pengantar,melainkan tujuan yang berkaiatan dengan isi makalah atau sejalan dengan rumusam maslah. Dengan demikian, tujuan makalah berisi informasi yang ingi dicapai sejalan dengan rumusan masalah yang ditetapkan


c.    Kegunaan Makalah
            Bagian ini menguraikan manfaat yang apat diambil dengan penulisan makalah yang dilakukan. Manfaat biasanya dirumuskan baik secara teoritis. Secara teoritis biasanya manfaat penyusunan makalah yang berkenaan dengan pembanggunan keilmuan atau minimalnya pernyataan dukungan terhadap suatu konsep keilmuan yang dibahas.
            Kegunaan praktis berkenaan dengan kegunaan makalah secara langsung dalam praktiknya di lapangan, yang biasanya ditujukan kepada pihak-pihak tertentu. Kegunaan praktis biasanya diawali dengan pernyataan kegunaan penyusunan makalah bagi penulis yakni sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan tentang masalah yang dibahas. Manfaat praktis lainnya, biasa ditujukan bagi pihak lain yang terkait dengan masalah yang dibahas dalam makalah.
d.      Prosedur Makalah
Bagian ini berisi uraian tentang pendekatandan metode yang digunakan untuk menyusun makalah, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan dalam pembuatan makalah. Bagian ini sering dibuat dalam bentuk sistematika makalah. Berdasarkan hemat penulis format tersebut tidak efektif dan tidak efisien sebab sistematika makalah pada dasarnya mirip dengan daftar isi. Jadi, format yang benar bukan sistematika makalah melainkan prosedur makalah.
a.    BAB II Pembahasan
Bab II pembahasan pada dasarnya dibagi atas dua subbab yaitu (1) tinjauan pustaka dan (2) pembahasan. Masing-masing subbab dijelaskan sebagai berikut.
b.   Tinjaun pustaka
Tinjauan pustaka atau sering disebut pula landasan teoritis merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah karya ilmiaah. Hal ini disebabkan bahwa tinjauan pustaka merupakan wahana yang fungsi untuk menunjukkan kedudukan suatu makalah di tengah-tengah perkembangan ilmu dalam bidang yang dibahas.
Tinjauan pustaka pada dasarnya harus memuat teori-teori utama atau turunan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
 Penulisan kutipan
·         Jika kutipan itu merupakan kutipan jperrtama atau langsung dikutip dari penulisannya, kutipan ditulis dengan mengggunakan dua tanda petik (“…..”).
·         Jika kutipan itu diambil dari kutipan, kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan  satu tanda petik(‘…’).
·         Jika bagian yang diikuti terdiri atas tiga baris atau kurang,kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan a dan b), dan titik dengan jarak dua spasi.
·         Jika bagian yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih,kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan titik dengan jarak atau spasi. Baris pertama ditik mulai pada pukulan ke enam dan baris kedua ditik mulai pada pukulan keempat
·         Jika dari bagian yang dikutip ada bagian kalimat yang dihilangkan, penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik. Jika bagian yang dihilangkan itu kalimat atau baris, kalimat atau baris yang dihilangkan itu diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
·         Penulisan sumber ada beberapa kemungkinan seperti berikut.
a)      Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan,urutan cara penulisannya ialah nama penulisan yang diikuti dengan tahun terbitan, dan nomor halaman yang dikutip. Nama penulisan, tahun penerbitan, dan nomor halaman semuanya ditulis di dalam kurung.
b)      Jika sumber kutipan ditulis mendahului kutipan, urutan cara penulisannya sama seperti di atas,hanya tahun penerbitan dan nomor halaman yang ditulis di dalam kurung
c)      Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan oleh pengutip, tetapi dengan menyebutkan siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.
d)     Jika penulis terdiri atas dua orang, nama belakang kedua penulis tersebut harus disebutkan.
e)      Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama, cara penulisannya adalah dengan meenambah huruf a, b, dst. Pada tahun penerbitan.
f)       Jika sumber kutipan berasal dari situs internet, cara penulisannya adalah dddengan mencantumkan nama penulis diikuti alamat situs tersebut yang ditulis dalam kurung.
g)      Jika sumber kutipan berasal dari surat kabar atau majalah, cara penulisannya adalah dengan mencantumkan nama penulis diikuti nama surat kabar dan edisinya yang ditulis dalam kurung.
h)      Jika henya diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebutkan sumbernya saja.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun tinjauan teoritis adalah kemampuan penulis makalah dalam menentukan dan mengorganisasikan berbagai pendapat yang dikutip. Guna dapat menyusun tinjauan teoritis yang baik ada beberapa langkah yang harus dilakukan penulis. Langka-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
1)      Mencari berbagai sumber pustaka dan membaca sumber tersebut dengan menggunakan teknik baca 4S (selecting, skiping, skimming, dan scaning).
2)      Setelah pendapat yang relevan ditemukan dari berbagai sumber, pendapat tersebut selanjutnya diakomodasi dalam bentuk catatan bacaan yang di dalamnya mencantumkan nama pengarang, halaman buku, tahun buku, dan isi pendapat.
3)      Berbagai pendapat tersebut selanjutnya dikelompokan dengan cara membandingkan hingga terpilih kelompok pendapat relevan, berkesinambungan, atau pendapat yang bertentangan.
4)      Setiap pendapat yang telah dikelompokan disajikan dalam makalah dengan cara mengorganisasikan pendapat. Mengorganisasikan pendapat dapat dilakukan dengan cara menuliskan pendapat-pendapat yang relevan kemudian dikomentari, mereruskan pendapat pertama dengan pendapat kedua, atau dengan caramembandingkan satu pendapat dengan pendapat lain.
5)      Jika pendapat yang ditulis adalah pendapat yna relevan, kata sambung yang dapat digunakan ubtuk menyusun pendapat itu adalah senada dengan, sama dengan pendapat, ssejalan dengan, atau pendapat lain yang sejalan. Jika pendapat yang akan diorganisasikan berbentuk pendapat berkesinambungan dapat digunakan penghubung lebih lanjut, lebih jelas, atau lebih jauh. Jika pendapat yang akan digabungkan bertentangan, penghubung yangdigunakan adalah berbeda dengan, pendapat lain, atau pendapat yang berbeda dengan.
6)   Berikan komentar atau simpulan setiap kelompok pendapat tau minimalnya simpulan pada akhir subsubab
7)   Jangan pernah mengambil pendapat ahli dengan memindahkan lebih dari satu paragraf ingat makalah bukan rangkuman, bukan jimplikan buku, tetapi merupakan organisasi pendapat.
c.       Pembahasan
Bagian ini merupakan bagian terpenting sebuah makalah. Pada dasarnya pembahasan menunjukan keilmiahan penulis makalah sebab bagian ini merupakan hasil reaksi penulis makalah terhadap tinjauan teoritis yang disusunnya. Oleh sebab itu, pembahasan makalah bukan hasil menguti dari sumber lain.

d.      Bab III Simpulan dan saran
Bab III pada dasarnya diagi dua subbab yaitu (1) simpulan dan (2) saran. Masing-masing subbab dijelaskan sebagai berikut.
a.       Simpulan
Simpulan merupakan bagian kerya ilmiah yang memuat penafsiran atau pemaknaan secara menyeluruh terhadap isi makalah. Oleh sebab itu, simpulan bukanlah merupakan rangkuman,melainkan berupa jawaban yang esensi atas pertanyaan /rumusan masalah yang diajukan pada bab sebelumnya. Dengan demikian, simpulan harus sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan makalah yang ditetapkan.
Teknik penulisan simpulan dapat dilakukan melalui dua bentuk yakni (1) bentuk butir demi butir dan (2)bentuk esai padat. Untuk makalah, simpulan sbaiknya disampaikan dalam bentuk esai padat daripada sajikan dalam bentuk butir demi butir.
b.      Saran
Saran merupakan bentuk tindak lanjut dari penulis makalah atas temuan yang telah dibahas sebelumnya. Dengan demikian saran harus selalu berhubungan dengan isi makalah. Sarana dapat ditujukan bagi para pembuat kebijakan, pengguna makalah, atau kepada penulis makalah selanjutnya.
  1. Daftar Pustaka
Bagian lain yang perlu penulis kemukakan adalah bagian daftar pustaka. Daftar pustaka adalah daftar yang memuat beragam sumber informasi informasi (buku, jurnal, internet, majalah, surat kabar, makalah sebelumnya, skripsi, tesis) yang digunakan dalam membuat makalah. Oleh sebab itu, semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum uraian makalah harus dicantumkan dalam daftar pustaka.






C.          TEKNIK PENULISAN MAKALAH PRESENTASI
Perbedaan penulisan dari makalah lengkap dan makalah presentasi hanya terletak pada isi atau sistematika penulisannya. Berikut diuraikan teknik penulisan makalah presentasi sesuai dengan sistematika yang telah dikemukakan dimuka.
1.      Penulisan Judul
Judul makalah presentasi harus memuat beberapa prasyarat. Beberapa prasyarat tersebut antara lain (1) harus menarik, (2) singkat dan padat, (3) menggambarkan isi makalah, (4) jelas, dan (5) berbobot.
Judul dalam makalah presentasi tidak ditulis pada lembar khusus melainkan langsung pada halaman pertama makalah. Judul ditulis dengan format simetri menggunakan huruf standar dengan besar huruf antar 12 pt sampai 18 pt sesuai dengan panjang pendeknya judul.

2.      Penulisan Nama Penulis
Nama penulis makalah presentasi ditulis pada halamn pertama makalah. Penulisan nama bisa di ikuti denagan penulisan NIP atau NIM bisa juga tidak, bisa juga diikuti lembaga tempat bekerja atau bisa juga tidak diikuti oleh keterangan apapun. Nama penulis ditulis dengan menggunakan huruf standar dengan besar huruf 12 pt, ditulis tepat di bawah judul makalah.



3.      Penulisan Abstrak
Berbeda dengan makalah lengkap, pada makalah presentasi harus dituliskan abstrak. Abstrak pada dasarnya adalah bagian makalah yang isinya merupakan inti sari dari keseluruhan makalah. Abstrak harus mampu menggambarkan latar belakang, solusi (jika perlu dituliskan pula prosedur penelitian atau penulisan), seta isi makalah. abstrak ditulis dalam format spasi tunggal dengan besar huruf standard dan biasanya tidak boleh lebih dari 200 perkataan langsung berada di bawah nama penulis. Abstrak juga dilengkapi dengan kata kunci makalah yakni perkataan pokok (semacam variable) yang dibahas dalam makalah tersebut.

4.      Penulisan Pendahuluan
Dalam makalah presentasi bagian pendahuluan tidak ditulis dengan memaparkan subbab-subbab melainkan langsung pada inti permasalahan. Bagian ini lebih merupakan latar belakang masalah pada makalah lengkap dengan isi dan komposisi penulisan yang sama layaknya latar belakang masalah. Dengan demikian bagian ini harus memuat masalah, pembatasan masalah, pentingnya penyelesaian masalah, dan solusi yang ditawarkan penulis untuk menyelesaikan makalah.

5.      Penulisan Subjudul-subjudul Isi
Penulisan subjudul-subjudul pada makalah presentasi sama halnya dengan penulisan Bab II pada makalah lengkap. Perbedaannya, dalam makalah presentasi tidak terbagi atas bagian teoritis dan pembahasan melankan subjudul


subjudul langsung memadukan  antara kajian teoritis dengan pembahasannya . teknik penulisannya pun sama dengan penulisan pada Bab II makalah lengkap. Sejalan dengan komposisi penulisannya, bagian ini biasa lebih singkat dibanding dengan isi pada makalah biasa. Hal ini disebabkan biasanya makalah ini disajikan dalam waktu tertentu sehingga isi dan waktu yang disediakan haruslah sesuai.

6.      Penulisan Penutup
Penutup pada makalah presentasi pada dasarnya adalah simpulan atas seluruh uraian isi. Selain bisa berupa simpulan, penutup juga dapat berupa penekanan pada aspek penting tertentu pada makalah yang harus benar-benar mendapatkan perhatian pembaca.

7.      Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka pada makalah presentasi sama halnya dengan daftar pustaka pada makalah lengkap.











D.       PEMAHAMAN AWAL LAPORAN BUKU
Laporan buku pada dasarnya adalah karya tulis ilmiah yang mendemontrasikan pemahaman penulis terhadap isi buku yang dilaporkan disertai dengan pandangan penulis terhadap isi buku yang dibahasnya. Dalam bentuk yang lebih tinggi, laporan buku juga mendemontrasikan kemampuan penulisnya dalam menganalisis, menarik inperensi, menilai (mengjustifikasi/mengkritik mengfalsifikasi) isi buku yang dibacanya. Oleh karena itu, laporan buku lebih dari sekedar ringkasan apalagi hanya terjemaha, melainkan juga berisi kajian yang bersifat kritis.
            Laporan buku dibuat dengan tujuan untuk memperluas dan memperoleh pemahaman tentang topic yang dibahas sesuai dengan mata kuliah/konsep keilmuan yang dipelajari penulisnya. Beberapa criteria yang harus diperhatikan dalam menulis laporan buku/bab/artikel jurnal ilmiah dapat dinyatakan sebagai berikut :
1.   Buku tersebut harus actual paling tidak terbit dalam kurun waktu lima tahun terakhir, semakin baru semakin baik.
2.   Buku tersebut sebaiknya terpilih karena kualitas isinya.
3.   Buku yang lama dapat dijadikan bahan laporan sejauh dinilai mendasari kajian-kajian terbaru. (Tim UPI, 2003:9)
Dalam laporan buku, penulis diperbolehkan mengutip beberapa bagian dari buku/yang dibahasnya. Kutipan tersebut sifatnya hanyalah memperkuat atau mendukung pelapor tentang isi bagian tertentu dari buku tersebut. Kutipan ini tidak boleh menjadi sesuatu yang dominan dalam laporan yang disusun. Dalam laporan buku, penulis diharuskan merumuskan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan serta komentar terhadap isinya. Rumusn isi pokok ini meliputu



permasalahan yang diajukan, konsep dan teori yang dikembangkan dalam buku tersebut serta kekhasan pendapat pengarang. Dalam hal ini dalam laporan buku haus pula dinyatakan kedudukan bab tersebut dalam keseluruhan isi buku.
Sejalan dengan isinya, laporan buku dapat dibedakan atas beberapa jenis sebagai berikut :
1.   Laporan buku, jika laporan tersebut berisilaporan dan kajian tentang isi satu judul buku secara utuh.
2.   Laporan bab, jika laporan tersebut berisi laporan atau kajian tentang isi satu atau beberapa bab dari sebuah buku
3.   Laporan artikel jurnal ilmiah, bila laporan tersebut berisi laporan atau kajian tentang isi satu atau beberapa artikel yang dipiih dari jurnal ilmiah, baik jurnal tercetak maupun jurnal elektronik di internet.
4.   Annoted bibliography, lapora ini berisi ringkasan singkat yang dituangkan dalam 2-3 paragraf tentang isi buku atau jurnal ilmiah yang memuat tentang judul buku/artikel, nama pengarang, tahun terbit, nama penerbit, kata-kata kunci, dan pokok-pokok isi buku/artikel jurnal ilmiah tersebut dalam beberapa kalimat.
5.   Kajian tentang situs atau homepage dalam internet, laporan ini merupakan laporan model baru yang isinya membahas, melaporkan, mengkaji, topic-topik yang dibahas dalam situs tertentu serta arah perkembangan keilmuan didalamnya. Pembahasan biasanya diarahkan kepada isi situs secara umum maupun terhadap beberapa topic terpilih. Kajian situs ini harus dilakukan pada situs-situs yang berisi kajian tentang perkembangan terbarudalam berbagai bidang keilmuan. (Tim UPI,2003:10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar